Manado – Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sulawesi Utara mendapat kepercayaan menjadi salah satu narasumber dalam Workshop Moderasi Beragama bertema “Penguatan Pendidikan Moderasi Beragama bagi Majelis Taklim di Kota Manado.” Kegiatan ini diselenggarakan oleh LP3 Citra Muda Insani Manado bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama Republik Indonesia.
Workshop ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat peran majelis taklim sebagai garda terdepan dalam membangun semangat toleransi, harmoni, dan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Wilayah BKMT Sulawesi Utara Dr. Feiby Ismail, S.Pd.I., M.Pd. membawakan materi bertajuk “Peran Majelis Taklim dalam Mempromosikan Moderasi Beragama di Kota Manado.” Dalam pemaparannya, Feiby menegaskan bahwa majelis taklim tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar agama, tetapi juga menjadi ruang sosial untuk menanamkan nilai-nilai persaudaraan (ukhuwah), toleransi, dan kedamaian di tengah masyarakat multikultural.
“Majelis taklim memiliki potensi besar dalam memperkuat moderasi beragama, karena dari sinilah nilai kebersamaan dan saling menghargai dapat ditanamkan di tengah-tengah masyarakat,” ujar Feiby.
Sementara itu, Idham Zakaria, Direktur LP3 Citra Muda Insani Manado, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kehadiran BKMT Sulawesi Utara dalam kegiatan ini. Menurutnya, kolaborasi antara lembaga masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama secara substansial.


“Kami melihat BKMT memiliki peran strategis dalam memperkuat fondasi masyarakat yang moderat dan toleran. Melalui kegiatan ini, kami berharap para pengurus majelis taklim mampu menjadi agen perdamaian yang aktif di lingkungannya masing-masing,” ujar Idham.
Workshop ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendukung upaya pemerintah memperkuat kehidupan beragama yang rukun dan damai. BKMT Sulawesi Utara berharap kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut sebagai bagian dari ikhtiar bersama untuk mewujudkan masyarakat yang religius, harmonis, dan saling menghormati perbedaan. (FA)